Senin, 15 Agustus 2011

Tanpa Judul

Begitu miris dan sedih membaca koran dan melihat tayangan berita di televisi bebarapa minggu belakangan ini, di bulan yang penuh hikmah dan suci ini ternyata tidak dapat memberikan setitik kesadaran bagi kita semua. 

Mulai dari tertangkapnya koruptor nazarudin yang malah menghabiskan uang negara sampai milyaran sedangkan penggalangan dana bagi kakak beradik yang mengalami kelainan gen harus dikumpulkan dengan susah payah rupiah demi rupiah dari masyarakat kelas bawah yang masih mempunyai hati nurani , pemberian tanda jasa kehormatan RI yang sangat kontroversial, samapi acara sahur yang berisi artis-artis yang sibuk berteriak sana-sini hingga tidak adalagi makna sahur yang akan ditampilkan kecuali menjual manusia untuk menaikkan rating.  Disaat umur republik ini yang akan bertambah ternyata hati nurani kita semakin menurun dan terus menurun.  Masih pantaskah kita menyebut kita bangsa yang beradab, masih pantaskah kita menyandang gelar bangsa yang merdeka?
Kita sendiri yang bisa menjawabnya. Tetaplah Garuda didalam hati walaupun terus tergerus sedikit demi sedikit jikalau harapan itu tetap ada Indonesia akan berjaya kembali.
Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-66

3 komentar:

  1. Yang bisa kita lakukan adalah berteriak melalui blog ini, berharap dibaca oleh mereka yang melakukan dan membuatnya sadar.

    Selain itu kita juga harus berbenah hati didalam diri sendiri untuk membentenginya dari hal-hal yang dilarang olehNya….

    BalasHapus
  2. Mudah-mudahan bro, orang bijak mengatakan kita tidak akan dapat mengubah/menyadarkan orang lain sebelum kita dapat mengubah/menyadarkan diri kita sendiri

    BalasHapus
  3. Syiiippp lah... maju terus pantang mundur

    BalasHapus